Kamis, 12 November 2015

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR 1

TANGGAPAN POSITIF DAN NEGATIF PEMBANGUNAN
JALAN TOL CIPULARANG DALAM BUDAYA







                       
MAKALAH INI DIAJUKAN UNTUK TUGAS ILMU SOSIAL DASAR

Disusun Oleh :
BERKAH PUTRA PRASETIA
11315338
1TA03

PROGAM STUDI TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR

Dosen :
EMILIANSHAH BANOWO, S.SOS.,MM 

Kampus D di Jl. Margonda Raya 100 - Depok















KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT  yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Penulis panjatkan  puja dan  puji syukur atas kehadirat-Nya,  yang  telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan  inayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “TANGGAPAN POSITIF DAN NEGATIF PEMBANGUNAN JALAN TOL CIPULARANG DALAM BUDAYA”.

 Makalah  ini telah Penulis  susun dengan maksimal dan  mendapatkan  bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan  makalah ini. Untuk  itu Penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

            Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun  tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan  terbuka Penulis menerima segala saran dan  kritik dari pembaca agar Penulis dapat memperbaiki makalah ini.
    
            Akhir kata Penulis berharap semoga makalah
 tentang “TANGGAPAN POSITIF DAN NEGATIF PEMBANGUNAN JALAN TOL CIPULARANG DALAM BUDAYAini dapat memberikan  manfaat maupun  inpirasi terhadap pembaca.
    
                                                                                     




                                                                                        Depok, 1 Oktober 2015
    
                                                                                    


                                                               Penyusun


           

DAFTAR ISI


·         KATA PENGANTAR ..............................................................................................  i
·         DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
·         BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………..........  1
1.2 RUMUSAN MASALAH …………………………………………………….  3 
1.3 TUJUAN PENULISAN ……………………………………………………...  3

·         BAB II PEMBAHASAN
2.1PENGERTIAN BUDAYA ……………………………………………………   4
2.2 SEJARAH DAN PENGARUH ADANYA TOL CIPULARANG …………...  5
2.3 MITOS YANG BERKEMBANG DI SEKITAR MASYARAKAT ………….   6
2.4 TANGGAPAN POSITIF DAN NEGATIF …………………………………..  10

·         BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ………………………………………………………………  11
3.2 SARAN …………………………………………………………………….. .. 12

·         DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………. 13












BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
            Besarnya arus pergerakan yang melewati Jalan arteri Cikampek-Padalarang sebagai akibat peningkatan pergerakan Jakarta-Bandung yang disertai dengan pertumbuhan pesat wilayah industri di sebelah timur Jakarta (Bekasi, Cikarang dan Karawang) yang terhubung dengan Bandung, Tasikmalaya dan Garut serta berkembangnya kegiatan ekonomi di kota-kota seperti Purwakarta, Subang, Padalarang, dan Cikalong Wetan menyebabkan kinerja jalan arteri tersebut menurun. Selain itu, pengurangan kapasitas pada ruas-ruas jalan tersebut yang ditandai dengan adanya kerusakan pada badan jalan dan hambatan perjalanan yang cukup tinggi pada pada beberapa ruasnya semakin memperburuk kinerja jalan arteri tersebut.
Penurunan kinerja ini terlihat dari nilai V/C rasio dan tingkat pelayanan pada ruas-ruas jalan tersebut. Pada tahun 2001, ruas Jalan Cikampek-Sadang mempunyai nilai VCR 0,88 dengan tingkat pelayanan D, ruas Jalan Sadang-Purwakarta memiliki nilai VCR 0,79 dengan tingkat pelayanan C, ruas Jalan Purwakarta-Cisomang memiliki nilai VCR 0,48 dengan tingkat pelayanan B, dan ruas Jalan Cisomang-Padalarang mempunyai nilai VCR 0,80 dengan tingkat pelayanan D.
Saat ini sedang dibangun Jalan Tol Cipularang yang menghubungkan Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan Jalan Tol Padalarang-Cileunyi, sehingga pergerakan dengan asal-tujuan arah Jakarta-Bandung atau sebaliknya dapat melalui ruas Cikampek-Padalarang tanpa perlu keluar ke jalan non-tol . Pembangunan jalan tol ini direncanakan akan selesai tahun 2006 dan akan langsung dioperasikan penggunaannya. Pembangunan jalan tol ini akan menyebabkan terjadinya pengalihan lintasan ars pergerakan dari jaringan jalan lama, dan Jalan arteri Cikampek-Padalarang merupakan jaringan jalan yang akan langsung terkena dampak pengalihan pergerakan tersebut.
Proporsi kendaraan dari Jalan arteri Cikampek-Padalarang yang memiliki kemungkinan/berpeluang beralih tersebut dibedakan menjadi 3 golongan sesuai pembagian moda pada jalan tol yang dilakukan oleh PT Jasa Marga. Dengan membandingkan biaya perjalanan dan waktu perjalanan yang dapat dihemat pemakai Jalan arteri Cikampek-Padalarang bila menggunakan Jalan Tol Cipularang menggunakan permodelan kurva diversi, dapat diketahui proporsi kendaraan yang memiliki kemungkinan untuk beralih pada setiap ruas jalan arteri tersebut.
Pada ruas Cikampek-Purwakarta yang terdiri dari ruas Jalan Cikampek-Sadang dan Sadang-Purwakarta, proporsi kendaraan Golongan I yang berpeluang untuk beralih menggunakan Jalan Tol Cipularang sebesar 79%, Golongan IIA sebesar 59%, dan 42% untuk kendaraan Golongan IIB. Sedangkan pada ruas Purwakarta-Padalarang yang terdiri dari ruas Jalan Purwakarta-Cisomang dan Cisomang-Padalarang, proporsi kendaraan Golongan I yang memiliki kemungkinan beralih menggunakan Jalan Tol Cipularang sebesar 86%, Golongan IIA sebesar 64%, dan 49% untuk kendaraan Golongan IIB.
Pengaruh pembangunan Jalan Tol Cipularang tersebut baru akan dapat dirasakan pada saat jalan tol tersebut telah dioperasikan penggunaannya pada tahun 2006 nanti. Sedangkan hingga tahun 2006 tersebut diperkirakan telah terjadi peningkatan volume lalu lintas yang cukup besar pada Jalan arteri Cikampek-Padalarang, yang menyebabkan semakin besarnya beban jalan dan mengurangi tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan tersebut. Pada tahun 2006 diperkirakan untuk ruas Cikampek-Sadang nilai VCR-nya mencapai 1,28 dengan tingkat pelayanan F, ruas Jalan Sadang-Purwakarta memiliki nilai VCR 1,23 dengan tingkat pelayanan F, ruas Jalan Purwakarta-Cisomang memiliki nilai VCR 0,61 dengan tingkat pelayanan C, dan ruas Jalan Cisomang-Padalarang mempunyai nilai VCR 1,14 dengan tingkat pelayanan F. Nilai VCR dan tingkat pelayanan tersebut menunjukkan buruknya kinerja Jalan arteri Cikampek-Padalarang tersebut.
Pada saat Jalan Tol Cipularang dioperasikan penggunaannya untuk tahun 2006, terjadi perubahan nilai VCR dan tingkat pelayanan dari ruas-ruas jalan tersebut karena terjadi pengalihan lintasan arus pergerakan dari Jalan arteri Cikampek-Padalarang ke Jalan Tol Cipularang. Secara keseluruhan, setiap ruas jalan tersebut mengalami perbaikan kinerja yang ditunjukkan dengan penurunan nilai VCR dan peningkatan tingkat pelayanan. Untuk ruas Jalan Cikampek-Sadang dan Sadang-Purwakarta, nilai VCR-nya berubah menjadi 0,81 dengan tingkat pelayanan D, ruas Jalan Purwakarta-Cisomang nilai VCR-nya menjadi 0,42 dengan tingkat pelayanan B, dan ruas Jalan Cisomang-Padalarang nilai VCR-nya menjadi 0,66 dengan tingkat pelayanan C.
          Pembangunan Jalan Tol Cipularang memberi dampak positif bagi kinerja Jalan arteri Cikampek-Padalarang, tetapi masih diperlukan suatu tindakan penanganan pada setiap ruas jalan tersebut, karena meskipun terjadi peningkatan tingkat pelayanan pada semua ruas jalan namun tingkat pelayanan pada setiap ruas tersebut masih berada di bawah tingkat pelayanan ideal untuk jalan yang berfungsi melayani pergerakan antar kota/wilayah seperti Jalan arteri Cikampek-adalarang ini, yaitu tingkat pelayanan A dengan batas toleransi tingkat pelayanan.
Penanganan yang mungkin dapat dilakukan ialah dengan menambah kapasitas jalan, pengaturan lintasan perjalanan pada ruas jalan arteri Cikampek-Padalarang tersebut, pengaturan lintasan perjalanan dan penataan ulang sistem transportasi dalam kota yang dilalui terutama Kota Padalarang dan Kota Purwakarta,  Selain itu, direkomendasikan juga untuk menata penggunaan lahan di sekitar Jalan arteri Cikampek-Padalarang dan di sekitar Jalan Tol Cipularang.Namun semua upaya yang mungkin dilakukan tersebut, terlebih dahulu harus diadakan penelitiannya/studinya agar dapat menghasilkan upaya penanganan yang paling optimal.









1.2 Rumusan Masalah
          Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah yaitu :
1.     Apa tanggapan para masyarakat dengan adanya pembangunan jalan tol cipularang dalam budaya di sekitar masyarakat ?
2.     Mitos apa saja yang beredar di sekitar lingkungan budaya masyarakat dengan adanya pembangunan  tol cipularang ?
1.3 Tujuan Penulisan
          Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini yaitu :
1.      Penulis ingin mengetahui apa saja tanggapan positif dan negatif yang ada dalam pikiran  masyarakat tentang adanya pembangunan  jalan tol cipularang dalam  pengaruh budaya di sekitar masyarakat.
2.      Penulis juga ingin mengetahui apakah para masyarakat setuju dengan pemerintah dengan pembangunan jalan tol cipularang ini.


















BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam  masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
·         Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
·         Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan  intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
·         Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
·         Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
2.2 Sejarah dan Pengaruh adanya Tol Cipularang
Jalan Tol Cipularang adalah salah  satu  jalan tol yang menghubungkan Jakarta dengan Bandung yang  terkoneksi oleh  jalan  tol  Cikampek dan  Cileunyi. Awalnya, jalan tol ini dibangun dalam  rangka menyambut KTT Asia-Afrika untuk memperingati 50 tahun KTT Asia-Afrika di Bandung tahun 1955. Proyek ini diprakarsai oleh ibu Megawati Soekarno putri pada tahun 2003 dan ditargetkan mampu beroperasi April 2005 untuk menyambut KTT Asia-Afrika. Oleh karena itu, proyek jalan tol ini dikebut oleh Jasamarga dengan cara dibangun dari 2 tahap.

Jalan tol Cipularang selesai dibangun menjelang KTT Asia-Afrika dan pembangunannya sepanjang 54 km. Saat pembangunan, terjadi beberapa peristiwa mistis yang membuat bulu kuduk merinding, yaitu ketika kontraktor jalan tol tidak bisa membelah gunung Hego untuk mempersingkat jalan tol karena menurut kepercayaan warga setempat, gunung Hego merupakan tempat pesugihan orang  yang ingin kaya. Alhasil, kontraktor harus membangun jalan tol memutar dan di dekat gunung Hego, dibangunlah masjid nan megah untuk mengusir makhluk halus.

Jalan tol ini selesai dibangun pada 2005 dan awalnya, para delegasi akan melewati jalan tol ini menggunakan bus. Namun, banyak delegasi menilai jalan tol ini tidak aman karena melewati rintangan terjal sebagai jalan tol dan, para delegasi memutuskan untuk menggunakan pesawat Garuda Indonesia dalam rute Jakarta Halim Perdanakusuma - Bandung Husein Sastranegara. Jalan tol Cipularang merupakan jalan tol dengan pembangunan  tercepat di Indonesia. Jalan tol  ini juga memiliki tingkat keekstriman tertinggi sebagai jalan tol di Indonesia. 

Sekitar 1-2 tahun pertama peresmian jalan tol ini, terjadi 2 peristiwa longsor dan akhirnya, truk berat dilarang melalui jalan tol ini. Jalan tol Cipularang membatasi pengendaranya untuk melajukan kendaraan dengan kecepatan minimum 60 km/jam dan maksimum 80 km/jam untuk keselamatan. Untuk mobil sejenis Avanza diharapkan untuk tidak mengebut cepat di jalan tol ini karena mobil akan bergoyang dan kasus akhirnya akan seperti kasus Saipul Jamil yang mobilnya terguling dan menewaskan istrinya. Para pengendara diharapkan untuk lebih berwaspada di km 90-100 karena terdapat tanjakan dan turunan tajam serta angin berhembus kencang.
Terlepas dari tingkat berbahaya jalan tol ini, Jalan tol Cipularang sangat berjasa dalam perkembangan ekonomi Bandung. Semenjak jalan tol ini dibuka, jumlah turis yang berkunjung  ke Bandung  meningkat  tajam dan waktu tempuh dari Jakarta bertambah singkat, hanya sekitar 2-3 jam saja dari yang tadinya 5an jam melalui Purwakarta/Puncak. Pasca jalan tol ini dibuka, kota Bandung mengalami booming luar biasa dan bistro-bistro di Bandung mulai didirikan. Kini, banyak warga Jakarta yang menjadikan Bandung sebagai destinasi wisata walau hanya 1 hari ketimbang berwisata ke Anyer. 

2.3 Mitos yang Berkembang di Sekitar Masyarakat
Ada baiknya pengendara berhati-hati bila melintasi ruas Tol Purbaleunyi atau lebih dikenal Tol Cipularang, terutama mulai dari KM 60 sampai KM 100. Pasalnya, di ruas sepanjang puluhan kilometer tersebut banyak yang meyakini sebagai poros gaib yang kerap meminta tumbal dari pengguna jalan yang melintasi ruas tersebut. Posisinya berada di sekitar Gunung Hejo, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Jalur ini juga dikenal sebagai Jalur Tengkorak.

Dalam sebulan ini, tercatat 10 nyawa melayang sia-sia akibat kecelakaan hanya di sepanjang tol cipularang. Juli 2011, dua perwira TNI dari Pusenif Kodam III Siliwangi meninggal dunia karena kecelakaan di ruas tersebut. Teranyar, kecelakaan dialami pedangdut Saipul Jamil hingga metrenggut nyawa istrinya, Virginia Anggraeni, 23, Sabtu (3/9/2011) lalu.

Berselang 4 hari dari tragedi Saipul, 6 nyawa kaum urban (pencari kerja) asal Kebumen, Jawa Tengah yang hendak mengadu nasib ke Jakarta, tewas seketika, akibat mobil travel yang mereka tumpangi menabrak belakang truk yang berada di depannya.

DAERAH RITUAL PEMUJAAN


Beragam cerita pengemudi yang mengalami kecelakaan di sekitar poros 90 dan 97 ini, di antaranya mendadak mereka terserang kantuk yang amat sangat dan kondisi kendaraan yang tak lain dijalankan, serta kelelahan mendera setelah menempuh perjalanan jarak jauh.

Bagi sebagian warga lokal, mendengar nama Gunung Hejo mungkin sudah tak asing. Masyarakat Purwakarta memang mengenal Gunung Hejo sebagai daerah ritual pemujaan.

Jangan heran, mitos Gunung Hejo merupakan daerah angker sudah dirasakan sejak dulu. Bahkan saat pembangunan Tol Purbaleunyi di ruas KM 90 sampai KM 97 ini, menyeruak cerita aneh yang tak bisa diterima akal sehat dari para pekerja proyek. Ada yang dipindahkan makhluk gaib saat tertidur lelap ke dekat sungai ada juga yang menangis sesenggukan saat tidur, bahkan banyak juga yang kesurupan.

Memang sebagian pihak, bahkan operator jalan tol di sana menganggap keberadaan alam gaib di sekitar Gunung Hejo merupakan cerita klenik dibuat-buat. Namun fakta menunujukkan, mengapa jalan tol yang melewati Gunung Hejo itu harus dibuat melingkar tidak langsung tembus menerobos Gunung Hejo.

TAK BISA DITEMBUS

Konon, saat proyek pembangunan Tol Cipularang ini dimulai, pihak kontraktor berusaha menembus Gunung Hejo untuk mempersingkat jalan dan memperkecil biaya, tapi apa daya dengan segenap peralatan canggih yang dimiliki, tak sanggup menembus dan memotong gunung yang selama ini dijadikan tempat pertapaan sebagian orang dari luar Kabupaten Purwakarta yang menuntut pesugihan karena ingin kaya.

"Tak sedikit buruh bangunan tewas saat proyek itu berjalan. Cara kematian bermacam-macam, ada yang terjatuh dari kendaraan crane dan yang tiba-tiba kendaraan stum berjalan sendiri melindas satu buruh yang tiduran," ujar Suai, 40, warga sekitar. Tak hanya itu, kegaduhan para kuli bangunan acap kali jadi buah bibir masyarakat di pemukiman terdekat dengan lokasi proyek.

"Pada satu malam, seorang kuli sempat melihat sosok dua bocah gundul berlari lari di atas pancang crane. Kuli itu lari terbirit-birit dan terjatuh," ungkapnya lagi. Dan, masih banyak cerita mistik lain dari proyek pembangunan Tol Cipularang itu.

Cerita pedangdut Saipul Jamil, beberapa saat sebelum kecelakaan, dia serasa didorong angin yang cukup kencang dan berputar-putar. Boleh jadi, angin itu bukan berhembus secara alami, melainkan ‘angin’ yang sengaja dihembuskan alam gaib penunggu wewengkon (kawasan) Gunung Hejo. Akan tetapi, memang sulit membuktikan terkait peristiwa gaib tersebut. Wallahualam bisawab!

KESAKSIAN SELEBRITI & MASYARAKAT UMUM

berikut kesaksian selebriti dan masyarakat umum yang pernah mengalami kejadian aneh di tol cipularang :

1. Andhika The Titan

Andhika yang memang tinggal di Bandung mengaku, pernah punya pengalaman mistis ketika melintas di jalan Tol Cipularang KM 97, tempat tewasnya istri Saipul Jamil. "Waktu itu aku bersama istri mau balik ke Bandung. Nah, saat itulah aku melihat ada bayangan hitam di atas billboard," tambahnya.

2. Pasha Ungu
Pasha mengaku pernah merasakan adanya hawa mistis saat melintasi tol Cipularang. Mantan suami Okie Agustina ini mengatakan saat berada di KM72 tol Cipularang, ia merasa seperti ada mobil hitam yang mengikutinya dari belakang. Namun saat Pasha memutuskan untuk berhenti di rest area, mobil itu seperti menghilang dan tak bisa lagi dilihatnya. "Itu kayak ada mobil hitam di belakang dengan kecepatan tinggi kayak mau nyusul gitu. Lalu saya putuskan ambil kiri dan berhenti di rest area KM72. Tapi begitu saya coba tengok, mobil itu gak bisa saya lihat lagi," paparnya.


3. Fahrudin
Penampakan hantu wanita berkerudung di Tol Cipularang KM 97 pernah pula dilihat oleh Fahrudin, warga Cilandak, Jakarta Selatan. Lelaki yang berprofesi sebagai sopir ini, setiap bulan Puasa, terutama seminggu jelang Lebaran, selalu kebanjiran job mengantar pembantu-pembantu yang mudik ke Bandung.

Kejadian mistis yang dialaminya terjadi pada bulan puasa tahun 2010 lalu. Dia mengantar delapan wanita pembantu. "Dalam perjalanan mereka selalu menasehati agar aku berhati-hati dan perbanyak Istighfar. Menurut mereka jalur itu angker. jalan Tol Cipularang itu dibuat dengan membabat hutan dan gunung. Kata mereka di salah satu kawasan hutan yang digusur itu terdapat sebuah tempat pertapaan, tempat mencari wangsit dan pesugihan," tutur lelaki berpostur tinggi itu.

Memasuki KM 90, tiba-tiba dari belakang ada mobil yang menyalakan lampu dim berkali-kali. Fahrudin pun pindah ke jalur kiri. Tetapi, tak ada satu mobil pun yang melewatinya. Penasaran dia melihat ke belakang melalui kaca spion. Tiba-tiba Fahrudin dikejutkan oleh teriakan para penumpangnya. "Aku melihat ke depan. Nggak ada apa-apa. Sepi. Tapi ketika aku menoleh ke belakang, aku lihat wajah mereka pucat, seperti orang yang ketakutan," terangnya.

Mereka mengaku melihat seorang wanita berkerudung menyebarang jalan dengan langkah yang sangat cepat seperti terbang. Lalu, siapa wanita berkerudung itu? "Kata mereka sih hantu itu jelmaan wanita korban tabrakan. Benar apa nggak, Wallahu'alam Bishawab!" katanya.


4. Sopir Travel
Bagi sopir travel, jalan Tol Cipularang dinilai cukup nyaman. Kalaupun ada beberapa lokasi yang agak rawan karena turunan atau belokan, tak jadi masalah. Menurut mereka hal yang harus diwaspadai adalah faktor di luar nalar yang terkadang membuat konsentrasi sopir terpecah. Para sopir itu mengaku kerap 'diganggu' mahluk ghaib.

"Di antara kami sesama sopir suka berbagi cerita seram melintasi Cipularang. Itu bukan buat apa-apa, agar kita menjadi lebih waspada saja," ujar Sopir Travel Baraya Eman Sulaeman (42) saat ditemui detik.com 

Eman mengaku pernah beberapa kali mengalami kejadian janggal saat melintas Tol Cipularang. Suatu malam saat perjalanan menuju Jakarta, tiba-tiba sesosok bayangan hitam melintas tepat di depan mobilnya sehingga ia mengerem mendadak. "Lupa di kilometer mana," tuturnya.

Pada hari lainnya, saat hanya membawa seorang penumpang dari Jakata ke Bandung malam hari, tiba-tiba si penumpang minta pindah ke depan. "Itu dua kali kejadiannya. Kalau yang satu langsung melompat ke depan, kalau satu lagi mobil berhenti dulu, lalu naik ke depan," kisah Eman yang menjadi sopir travel Baraya selama dua tahun itu.


Pengalaman di luar nalar juga pernah dialami Sopir Travel City Trans Jamaudin (31). Menurutnya pernah suatu malam di KM 92 arah Jakarta, ia langsung mengerem mendadak karena tiba-tiba ada ibu dan anak menyebrang. "Tapi mereka tanpa kaki," kisahnya ditemui di Poll City Trans Jalan Dipatiukur.

Meskipun demikian, ada juga kalangan yang mengatakan penyebab banyaknya korban di tol cipularang karena jalannya yang menurun tajam dan kondisi alam yg kurang bersahabat. Penjelasan ini cukup ilmiah dan masuk logika meski cukup banyak kejadian-kejadian aneh yang bukan karena faktor jalan/alam. Jadi apapun penyebabnya.... tetaplah kita harus berhati-hati dan waspada 2x lipat saat berkendara di tol cipularang. 


2.4 Tanggapan Positif dan Negatif
Atas pembangunan tol Cipularang ini, penulis ingin menjabarkan keuntungan dan kerugian dari pembangunan tol ini :

Keuntungan : 

1. Mempercepat pembangunan ekonomi Bandung dan sekitarnya karena terkoneksi secara langsung dengan pusat ekonomi Indonesia, Jakarta.
2. Mempersingkat waktu tempuh perjalanan Jakarta-Bandung dari 5 jam menjadi hanya 2-3 jam saja.
3. Booming jumlah agen shuttle Jakarta-Bandung pp seperti Cipaganti dan shuttle yang menghubungkan Bandung langsung menuju Bandara Soekarno-Hatta.
4. Jalan tol ini melatih kecepatan dan pembangunan infrastruktur Indonesia karena hanya dibangun selama 1 tahun saja. 

Kerugian : 

1. Industri peristirahatan di jalan Purwakarta dan Puncak banyak yang gulung tikar, imbas dari berkurang drastisnya pengendara yang melalui ruas jalan ini. 
2. Dikabarkan kualitas produksi teh sepanjang Cipularang menurun akibat polusi yang disebabkan kendaraan yang melalui Cipularang.
3. Pembangunan jalan tol ini dinilai menyebabkan turunnya kualitas lingkungan hidup di sekitarnya karena jumlah pohon berkurang. 
4. Imbas dari pembangunan jalan tol menyebabkan Bandung berkembang dengan pesat sehingga kondisi lingkungan hidup Bandung semakin buruk.

Pada akhirnya, jalan tol ini dapat memberikan kontribusi besar bagi ekonomi Indonesia. Kerugian dapat ditekan dengan beragam cara, yaitu :

1. Industri peristirahatan dapat mengalihkan bisnisnya menuju rest area jalan tol dan ke area yang lebih ramai penduduk. 
2. Pemerintah melakukan uji emisi kendaraan agar polutan yang dihasilkan tidak terlalu merusak tanaman teh.
3. Penanaman pohon digalakkan sepanjang jalan tol dan penggunaan energi terbarukan untuk penggunaan listrik jalan tol. 
4. Pengendalian jumlah bangunan dan RTH di kota Bandung.






BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ø  Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa kebudayaan hubungannya sangat erat sekali dengan lingkungan masyarakat, kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain terbukti dengan para masyarakat masih percaya dengan adanya mitos – mitos yg beredar di sekitar lingkungan masyarakat yang berada dekat dengan pembangunan jalan tol cipularang.

Ø  Kebudayaan  merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat  istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat, dengan adanya jalan tol cipularang masyarakat masih meyakini dengan adanya roh – roh hantu yang ada disekitar sana, seperti di kutipan berikut "Pada satu malam, seorang kuli sempat melihat sosok dua bocah gundul berlari lari di atas pancang crane. Kuli itu lari terbirit-birit dan terjatuh,".

Ø  Namun, dari semua hal tersebut ada beberapa dampak positif yang di dapatkan oleh seluruh masyarakat Indonesia, yaitu dengan mempercepat akses waktu perjalanan dari kota Jakarta menuju  kota Bandung. Lalu banyak juga para pengusaha agen shuttle perjalanan  wisata dari kota Jakarta menuju kota Bandung dan sekitarnya. Dengan adanya tol ini kita bisa melihat keseriusan para kontraktor dalam pembangunan tol cipularang yang proses pembangunannya sangat cepat tanpa harus membuang banyak waktu dan biaya yang tak terduga lainnya.

Ø  Tetapi, tidak banyak juga dampak negatif yang timbul atas pembangunan proyek jalan tol cipularang ini, seperti jalur – jalur alternative yang biasa dilewati para pemudik atau para angkutan antar kota yang biasanya melewati jalur alternative seperti ke arah puncak, cianjur, dan jonggol karena sekarang hampir semuanya sudah kurang meminati jalur tersebut karena sudah ada jalan tol cipularang yang lebih efektif dan efesien. Ada juga salah satu dampak negatif dari pembangunan jalan tol cipularang yang tidak kalah penting adalah berkurangnya tanaman pohon yang ada disekitar jalan tol cipularang yang sudah habis di babat semuanya saat pembangunan  jalan tol tersebut.










3.2 Saran
Ø  Pemerintah seharusnya tidak perlu memburu – buru tugas atau penyelesain proyek jalan tol Cipularang ini, karena kualitas bangunan tersebut tidak bisa diburu – buru seperti proses pembuatannya.

Ø  Untuk masyarakat yang masih mempercayai hal – hal mistis seharusnya tidak perlu membesar besarkan masalah tersebut, karena belum tentu hal tersebut benar – benar terjadi, bisa saja hanya karna kebetulan saja. Karna disemua tempat pasti ada penghuninya seperti roh – roh yang dimaksud oleh masyarakat yang ada disekitar lingkungan tol Cipularang, inilah salah satu budaya yang masih turun menurun yang ada dimasyarakat yang masih mempercayai cerita – cerita mistis seperti ini.

Ø  Seharusnya di setiap pembuatan bangunan, pemerintah atau pembuat proyek jangan lupa memikirkan kebudayaan yang ada disekitar lingkungan yang akan di bangun, seperti kebudayaan tentang mitos – mitos yang ada atau menghormati kebudayaan yang ada di sekitar kawasan pembangunan tersebut. Seperti memikirkan alam yang ada di sekitar lingkungan pembangunan































Daftar Pustaka












Tidak ada komentar:

Posting Komentar